Kamla (2022)

Kamla sangat berkomitmen pada pekerjaannya sebagai psikiater; pasien-pasiennya merasa dia suportif dan menerima. Namun, masyarakat tidak serta-merta menerimanya karena dia adalah seorang wanita lajang berusia 40-an, yang masih tinggal bersama ayahnya yang sudah tua. Bibinya, Ansaf, bersikeras untuk mencarikan calon suami. Namun, Kamla sebenarnya telah bertemu dengan seorang pria – seorang penulis glamor, Youssif, yang berbicara untuk membela cinta, kebebasan, dan hak-hak wanita – dan jatuh cinta. Pada saat yang sama, dia mendapatkan pasien baru – Asmaa, seorang pelacur miskin yang menderita depresi berat. Kamla sangat berempati dengan Asmaa, menyadari bahwa mereka memiliki lebih banyak kesamaan sebagai wanita daripada yang mungkin terlihat pertama kali. Namun kesalahannya adalah terlibat secara pribadi dengan pasiennya, yang mengubah hidupnya sendiri.